Mengenal Medical Check Up - Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner

21 Oktober 2022
2 menit

Penyakit jantung koroner (PJK) masih merupakan pembunuh nomor 1 di dunia. Deteksi dini penyakit jantung koroner pada fase awal memungkinkan kita mengambil tindakan awal sebelum masuk ke fase yang lebih parah seperti serangan jantung. Pada fase awal, tampilan penyakit jantung bisa jadi tidak begitu nyata dengan pemeriksaan fisik yang tampak normal. Sedangkan, pada fase lanjutan, gejala seperti tekanan darah yang tinggi, bising jantung, hingga adanya cairan di paru dapat muncul.

Beberapa faktor yang emmbuat skrining penyakit jantung koroner lebih diperlukan adalah jika memiliki riwayat seperti:

  1. Merokok
  2. Diabetes melitus
  3. Hipertensi
  4. Dislipidemia ("kolesterol tinggi")
  5. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung
  6. Usia > 6 tahun, atau sudah menopause

Beberapa tes check-up jantung yang rutin dilakukan antara lain EKG & stress test ECG, laboratorium, chest x-ray, echocardiography, MSCT, dan pemeriksaan kateter/catheterization.

EKG merupakan pemeriksaan untuk melihat dan menentukan gangguan irama jantung, pembesaran atau pelebaran dinding jantung, hingga serangan jantung. Sedangkan, stress test EKG dilakukan sambil treadmill/ergocycle untuk menilai kebugaran fisik, respon terhadap obat anti iskemik, hingga deteksi PJK/iskemia.

Pemeriksaan laboratorium digunakan untuk

  • Melihat profil metabolik, seperti kolesterol, gula darah, dan asam urat
  • Memantau keadaan kontrol gula darah pada DM – GDP, GD2PP, HbA1C
  • Memantau keadaan kontrol kolesterol –
    LDL, HDL, TG, dan kolesterol total
  • Melihat fungsi organ lain – SGOT dan SGPT (hati), Ur Cr eGFR (ginjal)
  • Melihat faktor koagulasi – PT/INR, aPTT
    D-Dimer, fibrinogen
  • Pada setting akut, dapat melihat kondisi gagal jantung dan serangan jantung – HS Troponin, NT-Pro BNP

Pemeriksaan foto polos dada/chest x-ray juga dapat dilakukan untuk menentukan pelebaran jantung, dan struktur di sekitarnya (aorta, paru, lambung).

Pemeriksaan ekokardiografi dapat disebut juga sebagai USG jantung, berfungsi untuk melihat Gerakan jantung dan fungsi pompa jantung, hemodinamik jantung, gangguan katup-katup jantung, hingga cairan di selaput jantung.

MSCT koroner digunakan untuk melihat sumbatan secara non-invasif.

Angiografi/catheterization merupakan baku emas/standar terbaik untuk melihat penyakit jantung koroner. Prosedur ini dapat juga dikombinasikan dengan prosedur intervensi.