Dislipidemia adalah kondisi ketidakseimbangan salah satu komponen kolesterol di dalam darah. Kolesterol sendiri terbagi menjadi kolesterol “jahat” atau LDL, dan kolesterol “baik” atau HDL.


Pada pemeriksaan laboratorium, kita sering melihat hasil-hasil untuk kolesterol total, LDL, HDL, dan trigliserida. Masing-masing mempunyai nilai normal dan batasan untuk menjadi penentu kondisi kesehatan seseorang.




Target pengendalian kolesterol dibedakan pada pasien yang belum pernah mengalami penyakit jantung dan mereka yang sudah pernah mengalamipenyakit jantung. Pencegahan sekunder memerlukan target LDL yang lebih rendah untuk mencegah serangan berulang.
Untuk menurunkan kolesterol, perlu dipahami bahwa obat-obatan saja tidak cukup. Prinsip yang perlu diperhatikan antara lain modifikasi gaya hidup, pola makan yang sehat, dan aktivitas fisik sebagai pilar penting dalam terapi.

Obat-obatan yang umum digunakan sebagai obat utama tatalaksana dislipidemia adalah statin, seperti simvastatin dan atorvastatin. Selain menurunkan kolesterol, statin juga berperan sebagai agen pleiomorfik yang menjaga kestabilan plak di pembuluh darah koroner. Statin harus diminum rutin setiap hari kecuali jika ada kontraindikasi yang disyaratkan dokter.

Sumber: Pemaparan dr Bambang Dwiputra SpJP(K) dan dr Susandhy Oetama, P2PTM Kemenkes RI, berbagai sumber