Apakah Kopi Aman Bagi Jantung?

7 Oktober 2022
2 menit

Kopi merupakan minuman terbanyak nomor 2 yang diminum di Amerika Serikat setelah air putih. Konsumsi kopi di seluruh dunia meningkat secara terus menerus setiap tahun.

Kandungan kafein dalam kopi sangat bervariasi. Segelas kopi dapat mengandung sekitar 95 sampai 200 mg kafein.
Belakangan ini gelas penyajian kopi semakin meningkat ukurannya, sehingga dalam segelas kopi dapat mengandung 180 sampai 300 mg kafein.

Terdapat berbagai dampak kopi terhadap kesehatan. Pada tekanan darah, kopi dapat meningkatkan TD secara akut pada orang-orang yang belum pernah minum kopi sebelumnya, namun efek ini bersifat sementara. Sebaliknya, efek ini tidak ditemukan pada mereka yang telah secara rutin minum kopi karena adanya efek toleransi.

Kopi juga berpengaruh untuk sensitivitas insulin. Kandungan antioksidan dalam kopi (asam klorogenik) dapat memperbaiki metabolisme glukosa dan menurunkan resistensi insulin jika konsumsinya mencapai 5 gelas per hari. Sayangnya, untuk profil lemak, kopi mengandung komponen kolesterol (diterpene) berupa kafestol dan kahweol, sehingga kopi dapat meningkatkan total kolesterol secara signifikan, walaupun untuk kenaikan LDL tidak begitu signifikan.

Dalam jangka panjang, konsumsi kopi akan menunjukkan dampak positif akibat perbaikan metabolisme glikemik karena peningkatan sensitivitas terhadap insulin yang biasanya menurun pada pasien-pasien dengan diabetes melitus. Selain itu, konsumsi kopi moderat (2 gelas per hari) memiliki risiko lebih rendah untuk terjadinya penyakit jantung koroner jika dibandingkan konsumsi kopi ringan (1 gelas per hari). Kopi juga dapat menurunkan angka kejadian aritmia, termasuk atrial fibrilasi, dengan konsumsi 4 gelas per hari, walaupun perlu diingat bahwa kafein dalam kopi menjadi salah satu penyebab takikardia supraventrikular. Kopi juga dapat menurunkan risiko terjadinya stroke iskemik melalui konsumsi moderat 3-5 gelas kopi per hari.

Selain penyakit-penyakit di atas, kopi juga memiliki manfaat untuk menurunkan angka depresi, asma, alzheimer, parkinson, hingga membantu menurunkan berat badan. Namun, perlu diingat bahwa kopi juga memiliki beberapa dampak negatif, seperti:

  • Palpitasi, gangguan cemas, dan gangguan pola tidur
  • Meningkatkan ekskresi kalsium dan magnesium melalui urin, sehingga menyebabkan penurunan densitas tulang
  • Mengganggu metabolisme obat tertentu (clozapine, mexiletin)

Sumber: Materi Mingguan HARKIT I-Care, dr. Susandy Oetama, dr. Bambang Dwiputra SpJP(K)